(SELALU ADA) KEBAHAGIAAN DI IDUL FITRI..
"Sayang, bangun yu udah jam 4 nanti kesiangan sahurnya,"
"Masih ngantuk maas.." jwb istriku manja. Ak hnya trsenyum mlhtnya, ak membelai lembut wajah cntiknya, lalu mencium keningnya. Ak turun dr tempat tidur dan brjalan menuju dapur. Sperti bysa, ktika Alya, istriku sdg kambuh manjanya ak yg menggantinya memasak utk sahur. Ku buka lemari es, untunglah ms
h ada sosis. Mw bgaimana lagi, hanya it yg bisa ku masak. Ku hangatkan nasi sambil memasak.
"Sayang, ayo bangun. Bntar lagi imsak.." ak mencoba membujuk Alya.
"Ngantuuuk.."
"Iya mas tau, tp kalo gak sahur nanti lemes puasanya sayang,"
Alya tetap trtidur, ku coba trus membangunkannya namun tetap saja ia masih betah meneruskan tidurnya. Ak menghela nafas, mencoba brsabar dgn sikap Alya. Dy msh berusia 19thn, kami menikah ktika ia lulus SMA 1 tahun lalu. Mgkn ini salahku meminta segera menikah dgnnya ktika ia baru lulus SMA. Dy blm trlalu dewasa, masih susah utk bangun shubuh apalagi utk sahur skaligus memasak utk kami sahur. Msh doyan marah-marah ktika dtg bulan, kdg brtingkah sperti anak kecil shingga membuatku geleng-geleng kpala dbuatnya. Jika kuliah, ia enggan pulang krna ingin terus brsama teman2nya dan mlupakan kwajibannya sbg seorang istri. Kdg ak kesal, lelah. Lelah bkerja, lelah dgn sikapnya.
"Astaghfirulloh.."
Ak mengambil air wudhu dan mlupakan makan sahurku. Ak menangis, air mataku menetes diantara tetesan-tetesan air wudhu. Ya alloh apa yg ku lakukan? Mengumpat dbelakang istriku?
Adzan shubuh tlh brkumandang, ak masuk kdlm kamar dan sholat disamping istriku yg masih terlelap.
"Ya Alloh ya robb, kau maha kuasa atas segala sesuatu. Ampunilah hamba tlh mengumpat dbelakang istri hamba, jika kau murka trhadapku hukumlah aku. Maha besarnya engkau ya Alloh.." ak terus menangis dsela-sela do'aku.
"Mas? Knapa koq nangis?" tanya Alya membuatku kaget.
"Ng..Nggak Al..Kamu cpet wudhu gih, mandi." suruhku.
Alya mengangguk dan turun dri tmpat tidur menuju kamar mandi.
Sperti bysa, stiap pagi ak mengantarnya brgkt kuliah dan aku bekerja.
***
"Hah? Jam 5?" ak tercengang mlihat arlojiku. Ak segera brgegas keluar dari kantor dan menyalakan mesin mobilku. Tak henti-hentinya ak brharap agar Alya tak marah padaku krna terlambat menjemputnya.
"Lama bnget sih mas?!" tnya Alya ketus.
"Maaf Al, mas tdi bnyak kerjaan dikantor,"
Tnpa menjawab Alya masuk kdlm mobil. Ak sangat mengerti ia pasti marah.
"Maafin mas ya Al?" ucpku menyesal.
"Maaf..Maaf..Maaf..Trus aja minta maaf typ buat salah. Emgnya ni lebaran apa?!" jwbnya kesal.
"Ya kan mas sibuk.."
"Bodo!"
"Huff..Tlg dong Al, dwasa sdikit aja. Jgn kaya anak kecil gtu."
"Emg knapa kalo ak kaya anak kecil? Masalah?" lalu ia turun dr mobil dan membanting pintu mobil. Trlihat kemarahan dwajahnya ktika ia mendelik lalu masuk kdalam rumah.
Adzan maghrib tlh brkumandang. Ak kebingungan dan terbengong ddepan meja makan. Hanya ada nasi dingin dan sosis yg sahur tadi tdk ku makan. Alya mengurung diri dikamarnya. Lagi-lagi bgitu.
"Al, udh mgrib..buka dulu yu sayang,"
"gamau!! makan aja sndiri!" sentaknya.
Dan akhirnya.
Ak hnya bsa beristighfar..
***
"Mas?" sapa Alya.
"Ya al?"
"Mf soal kemarin, maafin Alya.." ucapnya.
"Iya, maafin mas juga yaa.." ucpku lalu mencium keningnya. Ia trsenyum.
"Ya udah yu mas brangkat, nanti telat lagi."
"Ayo," kmudian kami masuk kdlm mobil.
"Mas.."
"Hmm?"
"Bentar lagi kan lebaran. Beli baju baru yu?"
"Aduuh sayang, mas lagi bnyak proyek. Kalo kamu mau kamu bli sndiri aja ya?"
"gamau, pengen sama mas!"
"Gbisa sayang, mas sibuk banget. Nanti kamu pulang kuliah sama taxi aja ya, mas mau lembur."
"Lembur? Smpe kapan?"
"Sampai.." ak tak berani melanjutkan ucpanku.
"Smpai kpan mas?"
"Sampai H-1."
Alya trdiam. Trdiam hingga ia turun dri mobil. Tak ada sepatah kata pun yg ia ucapkan. Dan ak sangat mengerti bhwa, ia marah dan kcewa.
***
Ak bkerja sbaik mgkn mskipun ponselku penuh dgn pesan dr Alya memintaku pulang.
Mas cpet pulang! Aku mau beli baju bru sama mas!
Mas..Cpet pulang :(
Mas. Kalo mas gk pulang jgn harap ak mw ngomong!
Mas jahat!
Aaargghh. Ku konsentrasikan smua fkiranku pada pkerjaan, mfkan mas Alya..
H-1
Ak mengemudikan mobilku dgn perasaan bhagia. Ak mndapat bonus dari bos, dan ak tlh membeli spasang pakaian utk Alya. Pasti Alya senang.
"Al.." ak mengetuk pintu kamar, namun tak ada jwbn. Pintunya terkunci. Trnyata Alya masih marah padaku.
Ku rebahkan tbuhku dsofa, melepaskan smua kepenatan dan rasa lelahku. Tak prduli dgn bungkusan berisi baju utk Alya jatuh ke lantai. Ak trtidur.
***
Allohu akbar..
Allohu akbar..
Allohu akbar..
La ilaha illalohu allohu akbar..
Allohu akbar walillahilhamd..
Suara takbir bergema, membangunganku dr tdurku. Dgn bdan yg msh pegal, ku coba bangun dr tidurku. Jam menunjukan pukul 5 pagi. Lelah skali rasanya, lembur beberapa hari.
"Mas udah bangun?" tnya Alya. Ak trtegun ktika mlihatnya mengenakan baju putih yg ku belikan kemarin utknya.
"Gimana? Cntik gak mas?" tanyanya seraya menghampiriku.
"Cntik banget Al.." jwbku kagum. Ku lihat matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Mas maafin aku.." ucp Alya, ia brlutut dhadapanku sambil mencium tanganku. "Maafin Alya mas, Alya gbsa jd istri yg baik selama ini. Alya slalu bentak mas, nyalahin mas, Alya punya bnyak salah sama Mas..Alya janji mas, Alya gk akan gtu lagi. Alya akan belajar lebih dwasa.." ia menangir tersedu-sedu. Ak pun tak tahan menahan air mataku, ak menangis bhagia mndgr ucpn Alya.
"Iya Al mas juga minta maaf..Mas gbsa ngerti kamu.."
"Enggak Mas, mas slalu ngerti Alya..Mas gk pernah marah kalau Alya gk buatin makanan sahur buat Mas, bentak Mas, bantah Mas...."
Aku membangunkannya dan memeluknya pnuh rasa cinta dan bhagia. Alhamdulilah ya Alloh..Kau berikan hidayah pada istriku tercinta..smoga ia mampu menepati ucapannya..dmi engkau, dzat yg esa, ak berjanji akan trus menjaga istriku hngga akhir hayatku. Membantunya berubah.
***
Tak henti"nya ku mengucapkan syukur pada Alloh s.w.t atas apa yg ia beri dhari yg suci ini. Di hari raya idul fitri. Alloh tlh membukakan pintu hati istriku trcinta. Dan aku percaya selalu ada kebahagiaan di hari idul fitri.
Insya alloh...#Tamat
"Sayang, bangun yu udah jam 4 nanti kesiangan sahurnya,"
"Masih ngantuk maas.." jwb istriku manja. Ak hnya trsenyum mlhtnya, ak membelai lembut wajah cntiknya, lalu mencium keningnya. Ak turun dr tempat tidur dan brjalan menuju dapur. Sperti bysa, ktika Alya, istriku sdg kambuh manjanya ak yg menggantinya memasak utk sahur. Ku buka lemari es, untunglah ms
h ada sosis. Mw bgaimana lagi, hanya it yg bisa ku masak. Ku hangatkan nasi sambil memasak.
"Sayang, ayo bangun. Bntar lagi imsak.." ak mencoba membujuk Alya.
"Ngantuuuk.."
"Iya mas tau, tp kalo gak sahur nanti lemes puasanya sayang,"
Alya tetap trtidur, ku coba trus membangunkannya namun tetap saja ia masih betah meneruskan tidurnya. Ak menghela nafas, mencoba brsabar dgn sikap Alya. Dy msh berusia 19thn, kami menikah ktika ia lulus SMA 1 tahun lalu. Mgkn ini salahku meminta segera menikah dgnnya ktika ia baru lulus SMA. Dy blm trlalu dewasa, masih susah utk bangun shubuh apalagi utk sahur skaligus memasak utk kami sahur. Msh doyan marah-marah ktika dtg bulan, kdg brtingkah sperti anak kecil shingga membuatku geleng-geleng kpala dbuatnya. Jika kuliah, ia enggan pulang krna ingin terus brsama teman2nya dan mlupakan kwajibannya sbg seorang istri. Kdg ak kesal, lelah. Lelah bkerja, lelah dgn sikapnya.
"Astaghfirulloh.."
Ak mengambil air wudhu dan mlupakan makan sahurku. Ak menangis, air mataku menetes diantara tetesan-tetesan air wudhu. Ya alloh apa yg ku lakukan? Mengumpat dbelakang istriku?
Adzan shubuh tlh brkumandang, ak masuk kdlm kamar dan sholat disamping istriku yg masih terlelap.
"Ya Alloh ya robb, kau maha kuasa atas segala sesuatu. Ampunilah hamba tlh mengumpat dbelakang istri hamba, jika kau murka trhadapku hukumlah aku. Maha besarnya engkau ya Alloh.." ak terus menangis dsela-sela do'aku.
"Mas? Knapa koq nangis?" tanya Alya membuatku kaget.
"Ng..Nggak Al..Kamu cpet wudhu gih, mandi." suruhku.
Alya mengangguk dan turun dri tmpat tidur menuju kamar mandi.
Sperti bysa, stiap pagi ak mengantarnya brgkt kuliah dan aku bekerja.
***
"Hah? Jam 5?" ak tercengang mlihat arlojiku. Ak segera brgegas keluar dari kantor dan menyalakan mesin mobilku. Tak henti-hentinya ak brharap agar Alya tak marah padaku krna terlambat menjemputnya.
"Lama bnget sih mas?!" tnya Alya ketus.
"Maaf Al, mas tdi bnyak kerjaan dikantor,"
Tnpa menjawab Alya masuk kdlm mobil. Ak sangat mengerti ia pasti marah.
"Maafin mas ya Al?" ucpku menyesal.
"Maaf..Maaf..Maaf..Trus aja minta maaf typ buat salah. Emgnya ni lebaran apa?!" jwbnya kesal.
"Ya kan mas sibuk.."
"Bodo!"
"Huff..Tlg dong Al, dwasa sdikit aja. Jgn kaya anak kecil gtu."
"Emg knapa kalo ak kaya anak kecil? Masalah?" lalu ia turun dr mobil dan membanting pintu mobil. Trlihat kemarahan dwajahnya ktika ia mendelik lalu masuk kdalam rumah.
Adzan maghrib tlh brkumandang. Ak kebingungan dan terbengong ddepan meja makan. Hanya ada nasi dingin dan sosis yg sahur tadi tdk ku makan. Alya mengurung diri dikamarnya. Lagi-lagi bgitu.
"Al, udh mgrib..buka dulu yu sayang,"
"gamau!! makan aja sndiri!" sentaknya.
Dan akhirnya.
Ak hnya bsa beristighfar..
***
"Mas?" sapa Alya.
"Ya al?"
"Mf soal kemarin, maafin Alya.." ucapnya.
"Iya, maafin mas juga yaa.." ucpku lalu mencium keningnya. Ia trsenyum.
"Ya udah yu mas brangkat, nanti telat lagi."
"Ayo," kmudian kami masuk kdlm mobil.
"Mas.."
"Hmm?"
"Bentar lagi kan lebaran. Beli baju baru yu?"
"Aduuh sayang, mas lagi bnyak proyek. Kalo kamu mau kamu bli sndiri aja ya?"
"gamau, pengen sama mas!"
"Gbisa sayang, mas sibuk banget. Nanti kamu pulang kuliah sama taxi aja ya, mas mau lembur."
"Lembur? Smpe kapan?"
"Sampai.." ak tak berani melanjutkan ucpanku.
"Smpai kpan mas?"
"Sampai H-1."
Alya trdiam. Trdiam hingga ia turun dri mobil. Tak ada sepatah kata pun yg ia ucapkan. Dan ak sangat mengerti bhwa, ia marah dan kcewa.
***
Ak bkerja sbaik mgkn mskipun ponselku penuh dgn pesan dr Alya memintaku pulang.
Mas cpet pulang! Aku mau beli baju bru sama mas!
Mas..Cpet pulang :(
Mas. Kalo mas gk pulang jgn harap ak mw ngomong!
Mas jahat!
Aaargghh. Ku konsentrasikan smua fkiranku pada pkerjaan, mfkan mas Alya..
H-1
Ak mengemudikan mobilku dgn perasaan bhagia. Ak mndapat bonus dari bos, dan ak tlh membeli spasang pakaian utk Alya. Pasti Alya senang.
"Al.." ak mengetuk pintu kamar, namun tak ada jwbn. Pintunya terkunci. Trnyata Alya masih marah padaku.
Ku rebahkan tbuhku dsofa, melepaskan smua kepenatan dan rasa lelahku. Tak prduli dgn bungkusan berisi baju utk Alya jatuh ke lantai. Ak trtidur.
***
Allohu akbar..
Allohu akbar..
Allohu akbar..
La ilaha illalohu allohu akbar..
Allohu akbar walillahilhamd..
Suara takbir bergema, membangunganku dr tdurku. Dgn bdan yg msh pegal, ku coba bangun dr tidurku. Jam menunjukan pukul 5 pagi. Lelah skali rasanya, lembur beberapa hari.
"Mas udah bangun?" tnya Alya. Ak trtegun ktika mlihatnya mengenakan baju putih yg ku belikan kemarin utknya.
"Gimana? Cntik gak mas?" tanyanya seraya menghampiriku.
"Cntik banget Al.." jwbku kagum. Ku lihat matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Mas maafin aku.." ucp Alya, ia brlutut dhadapanku sambil mencium tanganku. "Maafin Alya mas, Alya gbsa jd istri yg baik selama ini. Alya slalu bentak mas, nyalahin mas, Alya punya bnyak salah sama Mas..Alya janji mas, Alya gk akan gtu lagi. Alya akan belajar lebih dwasa.." ia menangir tersedu-sedu. Ak pun tak tahan menahan air mataku, ak menangis bhagia mndgr ucpn Alya.
"Iya Al mas juga minta maaf..Mas gbsa ngerti kamu.."
"Enggak Mas, mas slalu ngerti Alya..Mas gk pernah marah kalau Alya gk buatin makanan sahur buat Mas, bentak Mas, bantah Mas...."
Aku membangunkannya dan memeluknya pnuh rasa cinta dan bhagia. Alhamdulilah ya Alloh..Kau berikan hidayah pada istriku tercinta..smoga ia mampu menepati ucapannya..dmi engkau, dzat yg esa, ak berjanji akan trus menjaga istriku hngga akhir hayatku. Membantunya berubah.
***
Tak henti"nya ku mengucapkan syukur pada Alloh s.w.t atas apa yg ia beri dhari yg suci ini. Di hari raya idul fitri. Alloh tlh membukakan pintu hati istriku trcinta. Dan aku percaya selalu ada kebahagiaan di hari idul fitri.
Insya alloh...#Tamat